Pada suatu hari, di sebuah desa yang sangat kumuh. Hiduplah
sebuah keluarga ya memang bukan keluarga yang sangat kaya dengan harta tapi
dengan kaya hati. Keluarga itu mempunyai 3 anak, yang 1 laki-laki dan 2
perempuan. Tapi anak-anak itu mempunyai sifat yang sangat berbeda. Anak pertama
bernama Dito, Dito ini mempunyai sifat yang sangat pemalas dan anak kedua yaitu
bernama Tania, Tania ini memang sifatnya hamper sama dengan kakaknya yaitu Dito
dan anak yang ke tiga bernama Aisyah, Aisyah ini anaknya ingin berkerja keras,
tidak pernah putus asa dan dia selalu sabar dan tabah dalam menghadapi semua
permasalah yang menimpa dia.
Keesokan harinya, Aisyah bangun sangat pagi sekali. Karena
dia harus membantu ibunya membantu membuat kue, karena ibunya tidak kuat harus
membuah kue sendiri. Untung saja ibu mempunyai anak sebaik Aisyah dan kebetulan
saja ayah Aisyah baru saja meninggal 1 tahun yang lalu . Ibupun terkejut dengan
adanya Aisyah,
“lho,, Aisyah !!! Knapa kamu harus bangun
sepagi ini, n nanti harus bersekolah” kata si ibu
Aisyah pun
menjawab,
Tenang aja
bu,, Aisyah bisa kok membagi waktu untuk membantu ibi, untuk bersekolah dan
untuk berjualan,,”
“Tapi nak,,
kan ada kakak-kakak kalian yang bisa membantu ibu kok” kata si ibu
“Sudahlah
bu,, ibu gagt usah kawatir. Seharusnya ibu kan harus beristirahat. Sudah,,
lebih baik ibu istirahat saja, ibukan sedang sakit. Biar semua ini yang
mengerjakan Aisyah.”
“Bener nak,,
kamu gagt papa ,,???”
Enggak bu,,
tnang sja. Ibu gagt usah bnyak pikiran. Nanti ibu malah sakit loohh..!!!!”
“Baik lahh
nak klau itu maumu”
Setelah Aisyah membuat kue,
segeralah ia berangkat sekolah. Aisyah sekolah di SMA N BANJARNEGARA , sekarang
dia kelas 12. Di sana Aisyah terkenal dengan siswa yang paling pintar dan
sangat rajin sekali. Sehingga dia bisa sekolah disana karena mendapatkan
beasiswa dari sekolahnya karena kepandaiannya itu.
Setelah puling sekolah Aisyah
langsung berjualan keliling kampung untuk menawarkan kue-kue yang telah di
buatnya itu. Sebelum magrib dia harus sampai rumah. Setelah dia puling, dia
melihat kakak-kakaknya sedang bermain dan bercanda tawa di depan rumahnya.
Aisyah heran dan dia berpikir “ qw capek-capek kerja kakak malah bermain” terus
dia melupakan n dia berkata,
“gagt
boleh-gagt boleh, aku gagt bleh berpikiran kayak gitu. Semua itu aku lakuinkan
untuk membahagiakan ibu, aku kan gagt mau buat ibu sedih,, sudah-sudah”
Malamnya Aisyah belajar dengan
sungguh-sungguh, karena 1 minggu lagi dia harus melaksanakan Ujian Nasional.
Aisyah berkeinginan isa lulus dengan nilai yang sangat baik dan dia ingin
sekali melanjutkan ke perguruan tinggi.
Setelah hampir 1 minggu, dia akan melaksanakan Ujian Nasional. Malamnya
dia bertanya kepada ibunya,
“ Ibu saya
mau Tanya dong” kata Aisyah
Jawab si ibu
“ Ada apa sich nak,, sepertinya penting”
“ Begini
bu,, 2 hari lagi Aisyah akan melaksanakan Ujian Nasional,, pertanyaannya. Apa
yang harus Aisyah lakukan dalam waktu sesingkat itu”
“ Saran ibu
sich,, kamu jangan sampai meninggalkan sholat 5 waktu, dan kamu ingin di beri
kemudahan. Kamu harus melaksanakan sholat Dhuha, sholat tahajut dan
berbanyaklah zikir Setiap malam. Itu saran ibu ke kamu nak!!!” kata si ibu
“Baiklah
bu,, Aisyah akan melaksanakan semua yang ibu berikan kepada Aisyah” kata Aisyah
“ Dan ibu
do’akan kamu menjadi anak yang pintar berguna bagi nusa dan bangsa. “
“ Amien.
Terimakasih bu,, ya sudah Aisyah tidur dulu ya bu,, dan jangan lupa ibu banyak
beristirahat dan jangan banyak-banyak pikiran!!!”
“ Iya
nak,,!!!”
Pagi harinya, Aisyah bertemu dengan
Sahabatnya bernama Natasya. Natasya itu anaknya Camat di sekitar desanya.
Aisyah kenal akrab dengan Natasya. Saat istirahat mereka berbincang-bincang,
“oh ya
Aisyah, sebentar lagi kita kan ujian dan kita akan lulus dari SMA ini,, lhakamu
punya rencana buat melanjutkan ke perguruan tinggi???” kata Natasya
“ Aku belum
tahu Sya,, kamukan tahu kondisi keluargaku seperti apa” kata Aisyah sambil
sedikit merenung.
“ Kamu
kenapa Aisyah,, maaf akukan gagt bermaksud menyakiti hatimu” kata Natasya
“ gagt papa
kok kamu gagt salah,, sebenernya aku kepengen sekali di UNIVERSITAS GAJAH MADA”
kata Aisyah
“oh begitu
ea.. eh denger deh bel udah berbunyi tuch,, ayo kita masuk.!!!” Kata Natasya
Hari ini Aisyah melaksanakan Ujian
Nasional. Untung saja dia bisa mengerjakan dengan lancer.
Ujian telah
berlalu. Dan saatnya Pengumuman tiba.
1 Malam sebelum pengumuman Aisyah selalu saja sholat tahajut
dan berzikir kepada Allh SWT. Dia meminta kepada yang kuasa kalau dian ingin
sekali di mudahkan jalannya ketika di dunia. Dia tidak pernah meminta apa-apa
keoada yang kuasa. Melihat keteguhan dan keseriusan Aisyah,, sampai-sampai
kakak-kakaknya heran melihat adiknya seperti itu. Karena kakak-kakaknya tidak
memikirkan pentingnya bersekolah itu apa. Mereka hanya berpikir sekolah itu
hanya begitu saja. Sekolah itu membuat otak kita menjadi suram karena sulitnya
pelajaran. Berbeda dengan pemikiran
adiknya itu.
Saatnya pengumuman tiba, sebelum mendengarkan pengumuman
kelulusan,, ada tambahan pengumuman dari Kepala Sekolah. Pengumumannya itu
adalah Bagi Tahun ini yang mendapatkan nilai Ujian paling tertinggi akan
mendapatkan Beasiswa di Universitas Gajah Mada di Yogyakarta. Setelah di
umumkan ternyata nilai ujian paling tertinggi di SMA BANJARNEGARA adalah AISYAH
dengan nilai NEM 48.95%. Aisyah Sangat terkejut dengan semua itu. Aisyah
langsung bersujut di lantai seklah dengan rasa yang sangat bahagia. Ternyata
semua impiannya terkabul. Semua itu seperti mimpi semata saja. Aisyah sangat
bersyukur kepada yang kuasa.
Setelah di UNIVERSITAS GAJAH MADA, dia mengambil jurusan kedokteran. Setelah
beberapa tahun di UNIVERSITAS GAJAH MADA, dia tekun sekali dalam mengikuti mata
kuliah. Cita-citanya yang ingin sekali menjadi dokter agar bisa menyembuhkan
penyakit ibunya,, dia tidak pernah berpurus asa dia terus berjuang dalam
menjalankan kewajibannya. Dengan kesungguhan dan kegigihan Aisyah, akhirnya
Aisyah lulus dengan gelar Dr. Aisyah Sp. Pykit Dalam.
Sekarang dia dipekerjakan di RSUD Kariyadi Semarang. Dengan
Kerja Kerasnya di RSUD Kariadi Semarang sekarang dia bisa membeli rumah sendiri
dan dia bisa tinggal di rumah yang cukup besar dan tak lupa lagi sekarang dia
juga bisa membeli mobil sendiri yang bermerek Jazz. Akhirnya sekarang dia
menjadi anak yang membanggakan. Dan sekarang dia bisa merawat ibunya sendiri dan
akhirnya ibunya sembuh total dan keluarga itu hidup bahagia, Berbeda dengan
nasib-nasib kakak-kakaknya, Kakaknya sekarang malah hidup miskin. Kakak-kakaknya
menyesal dengan pentingnya Pendidikan. Pemikiran tentang pendidikan itu semua
salah. Dengan ketulusan hati Aisyah, Kakak-kakaknya sekarang di terima untuk
tinggal bersama mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar